Sabtu, 23 November 2024

Pascakerusuhan di Kanjuruhan, Mabes Polri Kirim Tim DVI ke Kabupaten Malang

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol. Nurul Azizah (tengah) menyampaikan keterangan pers di Mabes Polri, Selasa (2/8/2022). Foto: Antara

Mabes Polri mengirimkan Tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk membantu Polda Jawa Timur mengidentifikasi korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya, Sabtu (1/10/2022).

“Mabes Polri mengirimkan Tim DVI ke Malang untuk berkoordinasi dengan Tim DVI Polda Jawa Timur dan rumah sakit setempat untuk mempercepat identifikasi,” kata Kombes Pol. Nurul Azizah Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri, di Jakarta, Minggu (2/10/2022), seperti dilansir Antara.

Menurutnya, tim dari Polri fokus mengidentifikasi para korban yang meninggal dunia serta memberikan perawatan medis kepada korban luka-luka.

“Fokus Polri sekarang adalah melakukan identifikasi korban dan memberikan pertolongan medis kepada para korban yang masih dirawat di rumah sakit,” katanya.

Hingga Minggu pagi, sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia.

Kericuhan itu bermula saat ribuan Aremania Suporter Arema FC merangsek masuk lapangan setelah tim kesayangannya kalah.

Polisi kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan yang membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas.

Para pendukung yang bertumbangan memicu kepanikan di area stadion. Jumlah suporter yang membutuhkan bantuan medis tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan.

Banyak suporter yang mengeluh sesak nafas terkena gas air mata dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion.

Irjen Pol Nico Afinta Kapolda Jawa Timur dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022), mengatakan, dari jumlah orang yang meninggal dunia, dua di antaranya Anggota Polri.

“Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri,” ujarnya.

Nico menjelaskan, sebanyak 34 orang meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, sementara sisanya meninggal di sejumlah rumah sakit setempat.

Menurutnya, sekarang masih ada lebih dari 180 orang yang menjalani perawatan di rumah sakit.

Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang rusak, 10 di antaranya kendaraan Polri.(ant/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs